Meraih Cita-Cita Juga Meraih Ridha Allah

Meraih Cita-Cita Juga Meraih Ridha Allah

Sejak dulu, saya selalu menanamkan satu hal dalam hati yaitu bekerja keras demi mewujudkan cita-cita.

Fokus, bahkan terkadang lupa dengan hal-hal lain di sekitar saya.

Alhamdulillah, berkat usaha dan doa, banyak pencapaian yang Allah berikan di usia saya yang sekarang sudah menginjak 28 tahun.

Namun, ada satu hal yang tak bisa saya sembunyikan dari hati, yaitu rasa belum cukup, seeolah-olah meski sudah banyak yang dicapai, jiwa ini masih berbisik, Aku ingin lebih baik lagi, aku ingin terus memperbaiki diri.

Perjalanan Diri yang Tak Pernah Usai

Manusia memang fitrahnya begitu. Selalu ingin tumbuh, selalu ingin naik kelas.

Tapi, ketika renungan itu semakin dalam, saya sadar bahwa semua pencapaian dunia tak akan lengkap tanpa satu hal, yaitu ridha Allah, karena sehebat apapun kita berusaha, hasil akhirnya tetap berada dalam genggaman-Nya.

Allah berfirman:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi.”
(QS. Al-Qashash: 77)

Ayat ini mengingatkan saya bahwa bekerja keras itu penting, mengejar cita-cita itu mulia, tetapi jangan lupa arah utama adalah akhirat dan ridha Allah.

Harapan Akan Pasangan yang Baik

Di usia sekarang, saya juga mulai merenungi tentang satu doa besar, dipertemukan dengan pasangan yang baik.

Pasangan yang bukan hanya melengkapi dunia, tetapi juga menuntun langkah menuju surga. Bukan sekadar menerima apa adanya, tapi benar-benar bisa saling menerima dengan hati yang lapang.

Saya percaya, untuk mendapatkan pasangan yang baik, langkah pertama adalah memperbaiki diri. Sebab Allah berjanji:

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula). Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).”
(QS. An-Nur: 26)

Maka saya ingin terus belajar, memperbaiki diri, menjadi pribadi yang lebih ikhlas, sabar, dan bertanggung jawab.

Menjadi Lebih Baik Setiap Hari

Saya yakin perjalanan ini masih panjang. Tidak ada kata terlambat untuk berubah, tidak ada kata selesai dalam memperbaiki diri.

Meski terkadang hati merasa gelisah dan belum puas, mungkin justru itulah tanda bahwa Allah sedang mendorong saya untuk naik ke level berikutnya.

Doa saya sederhana, semoga Allah kuatkan langkah saya dalam bekerja, luruskan niat saya agar semua hanya karena-Nya, dan kelak hadirkan pasangan yang bukan hanya baik di mata manusia, tetapi juga baik di sisi Allah.

Karena sejatinya, kebahagiaan bukan sekadar tentang apa yang kita raih, tetapi tentang siapa yang menemani kita untuk sama-sama berjalan menuju ridha-Nya.